Kamis, 22 Mei 2014

Dongeng anak fabel

Pemimpin Kodok 

Pengarang: Anonim 

Dahulu kala, ketika dunia masih sangat muda, ada sebuah kolam di tepi hutan. Di dalamnya tinggal ratusan ekor kodok yang bisa berbicara. Sungguh menyenangkan jika kita mengendap endap di balik pohon lalu mendengarkan mereka diam diam ketika mereka sedang berbicara dengan gembira.
Mereka berbicara terlalu banyak sehingga suatu saat mereka kehabisan bahan obrolan. Akhirnya mereka menjadi bosan tinggal di kolam yang sepi dan mereka menginginkan hiburan. Kodok kodok itu lalu berkumpul dan memutuskan bahwa mereka menginginkan seorang raja. Lalu mereka berdoa dengan suara nyaring bersahut sahutan agar mereka dipilihkan seorang raja.

Tiba tiba sebatang batang pohon jatuh dari langit. Batang pohon itu tercebur ke dalam kolam, air terciprat ke semua arah, menghujani ratusan kodok yang berlompatan ketakutan ke pinggir kolam. Sehari semalam kodok kodok itu bersembunyi di bawah daun teratai yang mengapung di permukaan kolam, tidak berani melangkah terlalu dekat dengan raja baru mereka. Seekor kodok yang paling berani di antara mereka lalu keluar dari tempat persembunyiannya. Dia mendekat dengan hati hati dan mengamati sang raja. Akhirnya yang lain ikut maju dan berenang hati hati di sekeliling batang pohon yang mengapung itu.
"Raja yang lucu," ucap seekor kodok menghina. Mereka akhirnya menyadari sang raja tidak bisa menolong atau memerintah mereka. Segera mereka berdoa lagi bersahut sahutan meminta raja yang lain.

Tak berapa lama, seekor burung bangau yang besar hinggap di tepi kolam. Sebuah mahkota emas berkilauan tampak di kepalanya. "Wahai kodok kodok, saya adalah raja kalian!" seru sang bangau dengan suara keras. Lalu dia berjalan cepat ke dalam kolam dan dengan cepat menelan para kodok itu secepat yang ia bisa.
Para kodok itu berlompatan lagi ketakutan, tapi kali ini mereka tidak bisa menghindari kecepatan paruh sang bangau.
"Oh kenapa, kenapa kita tidak memerintah diri kita sendiri saja?" seekor kodok bersedih hati.
Sang bangau itu makan hingga perutnya penuh, lalu dia terbang pergi. Tapi para kodok itu sekarang tak bisa berbicara karena begitu ketakutan. Mulai saat itu yang bisa mereka lakukan hanyalah mengeluarkan suara kodok ...dodododok...dododok

dongeng anak

Lilya, Peri Tak Bersayap 

Pengarang: Anonim 

Pada suatu hari ada seorang peri bernama Lilya, dia adalah peri yang tidak mempunyai sayap tidak seperti peri-peri yang lain nya, dia sering diejek oleh teman-temannya karena tidak mempunyai sayap, tapi dia tak perduli apa yang dikatakan oleh teman-temannya. Peri Lilya mendengar kabar kalau Raja Duyung menyimpan sepasang sayap cantik. Lalu Peri Lilya pergi ke tempat Raja Duyung, tetapi dia hanya bertemu dengan Putri Duyung “hei sedang apa kalian di sini?” tanya Putri Duyung.
“Aku ingin tahu di mana keberadaan Raja Duyung?” tanya Peri Lilya.
“Raja Duyung sedang diculik oleh brutus” kata Putri Duyung dengan sedihnya.
“Astaga, mengapa Raja Duyung bisa diculik, Bukannya Brutus adalah pesuruh Peri Jahat? Kita harus segera menolong Raja Duyung”, kata Peri Lilya.
“Aku juga ingin menolong Raja, tetapi aku tak bisa karena Raja ditawan di bawah laut yang dalam sekali”
“Ya sudah aku ingin membantu mu”, kata Peri Lilya
“Besok kita bertemu lagi di sini”



Pulanglah Peri Lilya ke rumahnya, dia tinggal di dalam rumah bunga, dan dia ditemani oleh hewannya yang bernama Sifi. Pagi-pagi sekali Sifi sudah membangunkan Peri Lilya. Lalu Peri Lilya langsug pergi ke air terjun, di sana Putri Duyung sudah menunggu, “Ayo kita langsung mencari Raja Duyung.”, ajak Putri Duyung.

Tapi Peri Lilya tidak bisa bernafas dalam air karena dia peri, “Nich makan saja” kata Putri Duyung.
“Apa Ini?”
“Ini adalah rumput laut yang bisa membuat peri bernafas dalam air bila dia memakannya.”
“Baik aku akan memakannya.”

Putri Duyung dan Peri Lilya langsung ke berenang dan menyelam ke laut, “Ayo kita ke tempat paranormal kita bisa tahu di mana raja duyung berada”, ajak Peri Lilya.

Lalu mereka bertemu dengan paranormal, “nih aku beri kan saja kalian balon,dan kalian harus mengikuti kemana balon itu pergi,dan bila balon itu pecah berarti di situ rajamu ditawan.”

“Terimakasih” mereka telah melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan lalu mereka sampai di penjara dimana Raja Duyung ditawan oleh Brutus. Kebetulan saat itu Brutus yang jahat sedang pergi. Dan Peri Lilya dan Putri Duyung pun membebaskan Raja Duyung.

“Terimakasih kalian telah membebaskan saya dari Brutus.”
“Oh sama-sama Raja”, jawab mereka berdua.

Lalu tiba-tiba Raja Duyung memberikan sesuatu kepada Peri Lilya, dan tiba-tiba saja Peri Lilya berubah menjadi peri bersayap yang sangat cantik “aku punya sayap” Peri Lilya sangat senang mempunyai sayap.

“Terimakasih Raja Duyung”, kata Peri Lilya.
Lalu dia pulang ke rumah, “Hey teman-teman sekarang aku sudah punya sayap.”
“Waw sayapmu indah sekali” kata peri yang lain akhirnya Peri Lilya bisa jalan-jalan bersama teman-temannya dengan sayap itu.

Minggu, 11 Mei 2014

Aliando syarief

Aliando Syarief



  • Nama  :  Muhammad Ali Syarief
  • TTL    :   Jakarta, 26 Oktober 1996
  • Alamat :  Jl.Jati 3  Kayuringin Bekasi
  • Agama  :  Islam
  • Keturunan : Arab(Ayah)-Padang(Ibu)
  • Ayah : Syarief Alkhatiri 
  • Ibu : Tengku Resi Revando
  • Hoby:  main drum, bola, komputer, nyanyi,aktor(terbaru),menggambar, ngedit video dan foto, bikin lagu, bikin instrument.
  • Twitter : @aliando26 dan @alysyarief
  • Instagram : aliandooo
  • Twitter official alicious resmi : @alicious_resmi
  • Penulis fav : Raditya Dika
  • Buku Favorit : Ensiklopedia
  • Jenis Musik : Rock, Moderent Rock, Poprock, R&B, Jazz, Slow
  • Makanan Favorit: rendang, ayam gulai, roti, daging, pecel ayam
  • Minuman Favorit: Es jeruk, Jus alpukat, teh es, air putih
  • Tim Sepak Bola favorit :  BARCA , CHELSEA ,AC MILAN ,REAL MADRID , MU, INTERMILAN
  • Musik : Mr.big, Bonjovi, Queen, Dream Theater, Kerishpati,Dragon Force, POP, Edane
  • Penyanyi Favorite : Eric Martin, Bruno Mars, Maria Carey,  Novi
  • Atlet Favorite : Messi, Maradona, Drogba, CR, Ronaldinho, Eric.c, Pele, Fabregas