Selasa, 01 April 2014

cerpen pelangi setelah hujan

Pelangi Setelah Hujan
Karya : Rahel Paskati Gloria K

Tik... tik... tik... suara hujan yang jatuh dari langit dan membasahi sebagian permukaan bumi. Menyapa tumbuhan – tumbuhan hijau dan bunga di taman. Terdengar suara anak-anak kecil yang bermain riang gembira menyambut hujan. Ah, betapa gembiranya mereka. Aku bisa membayangkan senyum yang tergambar di wajah mereka. Betapa manisnya mereka. Andaikan aku bisa mengulang masa-masa itu sekali lagi.

#Flashback#
     Mentari baru saja bangun dari tidurnya, tetapi hari ini tak secerah hari-hari sebelumnya. Hujan mengguyur sekitarku. Aku sedang duduk manis di teras rumah sambil menikmati suasana hujan pada hari ini. Tiba-tiba sesosok gadis kecil yang seusia denganku datang menghampiriku dan manarik tanganku.
     "Via, ayo main di luar. Kita hujan-hujanan yuk! Udah ditungguin tuh sama Prissy dan Febby." kata gadis kecil tadi yang adalah sahabat dekatku, Ify. Aku melihat 2 gadis kecil lainnya yang juga sahabatku sedang bermain di tengah guyuran hujan.
     "Emm, gimana yah?" jawabku sambil mengetuk-ketukan jari telunjukku ke kepala seperti orang yang sedang berfikir.
     "Ah, ayo dong Vi. Mau yah mau? ku mohon..." ujar Ify membujukku
     "Udah sanah main aja sama Ify. Mama izinin kok." ucap Mamaku yang tiba-tiba datang dari belakang sambil memegang bahuku.
     "Yaudah yuk kita main!" ucapku dengan semangat sambil menarik tangan Ify.
     "Ma, Via main dulu ya." pamitku kepada Mamaku
     "Iya, hati-hati ya Via." ucap Mamaku sambil melambaikan tangan ke arahku.

*****

     Kami menyambut datangnya hujan dengan gembira. Tubuh kami basah karena guyuran hujan. Tapi itu tak menjadi masalah karena aku senang bisa bermain dengan sahabat-sahabatku.
     "Pris, kamu jangan nyipratin air ke aku terus dong!" protesku sambil memanyunkan bibirku
     "Biarin wlek! Bales aja kalo bisa!" jawabnya sambil menjulurkan lidahnya
     "Nih rasain! haha" ucapku sambil menyipratkan air ke tubuh Febby
     "Eh kok aku sih? awas ya kamu Vi, nih rasain pembalasanku!" balas Febby yang tak mau kalah dan terus mencipratkan air ke arahku, Ify dan Prissy
     "Eh eh, liat deh kesana." ujar Ify sambil menunjuk ke langit. Terlihat siluet warna-warni yang menghiasi langit, sangat indah.
     "Wah, bagus banget! Itu namanya apa ya?" tanya Febby penasaran
     "Iya warna-warni." tambahku
     "Itu namanya pelangi, dia hanya muncul setelah hujan." jawab Prissy
     "Warnanya berbeda-beda tapi justru tambah indah ya." ujar Ify
     "Kayak kita yah, walaupun kita berbeda tapi kita saling melengkapi satu sama lain. Aku pengen persahabatan kita tetep kayak gini. Aku sayang kalian." ucapku sambil memeluk sahabat-sahabatku

****
    "Ify, awaaaaas!" teriakku saat melihat sebuah mobil berkecepatan tinggi melintas saat Ify akan menyebrang jalan. Aku berlari secepat mungkin. Aku ingin menyelamatkan sahabatku yang aku sayangi.
     "Minggir, Fy!" teriakku sambil mendorong badan Ify ke tepi jalan dan menggantikan posisi Ify.
     "Aaaaaaa!" teriakku sambil menutup mata karna mobil itu hanya berjarak setengah meter denganku
     "Buukkkk!" suara mobil itu menabrakku. Tubuhku terhempas dan berguling-guling di atas aspal. Aku mendengar suara Ify memangil namaku. Aku tidak kuat untuk membuka mataku, rasanya lemas.
     "Viaaaa! kamu harus kuat vi. seharusnya bukan kamu yang begini. seharusnya aku yang ditabrak mobil itu bukan kamu. kenapa kamu nolong aku vi! hiks... hiks...hiks" tangis Ify. Terasa beberapa tetes air mata Ify membasahi wajahku.

*****
     Sedikit demi sedikit aku mencoba membuka mataku. Tapi semuanya gelap! Dimana aku? Sudah berapa lama aku tertidur? Mengapa semuanya gelap? Beribu-ribu pertanyaan ada diotakku.
     "Via kamu sudah sadar nak? Ini Mama sama Papa." Terdengar samar-samar suara yang sudah tak asing lagi bagiku, Mama dan Papaku.
     "Mama, Papa dimana? kenapa lampuya dimatiin? Via dimana?" tanyaku bingung. Aku mencoba meraba-raba sekelilingku. Terasa sebuah sentuhan hangat memegang erat tanganku.
     "Sabar ,nak sabar. Mama sama Papa ada disini kok." ujar Mamaku yang coba menenangkanku
     "Sebenarnya karena kecelakaan itu kamu kehilangan pengelihatanmu ,Via. Tapi kamu sabar ya Papa pasti akan berusaha buat cari donor mata buat kamu. Kamu pasti akan bisa melihat lagi." jelas Papaku.
     "Via, maafin aku ya. Gara-gara kamu nyelametin aku kamu jadi kayak gini. Aku emang sahabat yang jahat vi, aku gak pantes untuk jadi sahabat kamu." tangis Ify
     "Udah gak apa-apa kok Fy, kamu gak salah dan kamu gak usah nyalahin diri kamu sendiri. Kamu salah Fy, kamu, Prissy, dan Febby itu sahabat terbaik yang pernah aku milikki. Lagian kalau nanti ada pendonor mata yang mau donorin matanya buat aku, pasti aku bakal bisa ngeliat lagi kok." ucapku dengan tersenyum
     "Pasti nanti bakal ada yang mau donorin matanya buat kamu kok vi." ujar Febby
     "Iya, nanti kita bisa main hujan-hujanan lagi terus liat pelangi bareng-bareng lagi vi." tambah Prissy
     "Makasih ya vi kamu masih mau jadi sahabatku. Aku sayang sama kamu vi." ucap Ify
     "Aku juga sayang sama kalian." ujarku sambil tersenyum. Terasa pelukan hangat dari sahabat-sahabatku yang memelukku.

#Flashoff#
     Ingatanku memori kenangan lamaku pada saat itu, pada saat aku masih bisa melihat. Ah, aku masih bersyukur aku masih ada disini. Masih bisa berkumpul bersama keluargaku dan sahabat-sahabatku.
     "Via, kamu lagi apa nak?" tanya Mamaku yang cukup membuatku kaget karena tiba-tiba saja Ibuku masuk ke kamarku.
     "Gak lagi ngapa-ngapain kok, Ma. Ada apa Ma?" tanyaku kepada Mamaku
     "Mama punya kabar baik." jawab Mamaku dengan nada yang gembira
     "Apa ma?" tanyaku penasaran
     "Ada orang yang mau donorin matanya buat kamu nak." ujar Mamaku
     "Serius ma? Makasih ya Allah, akhirnya Kau membalas doaku selama ini." ujarku tak percaya. Aku sangat bahagia mendengar berita ini.
     "Iya sayang. Besok kita ke Rumah Sakit ya." ujar Mamaku
     "Siap Ma!" jawabku dengan semangat. tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu kamarku dari luar, sepertinya itu sahabatku. Ya semenjak kecelakaan itu sahabat-sahabatku selalu setia untuk menemaniku. Aku sangat bahasia mempunyai sahabat seperti mareka.
     "Viaaaa!" terdengar suara sahabat-sahabatku kompak memanggil namaku
     "Iya masuk aja." jawabku dengan suara yang cukup keras supaya terdengar oleh mereka
     "Wah keliatannya lagi seneng banget nih. Ada apa nih vi?" tanya Febby
     "Iya nih mukanya cera amat. hahaha." canda Ify
     "Ada yang mau donorin mata buat aku fy, pris, feb!" jawabku dengan mantab
     "hah serius? yee akhirnya doa kita terkabul vi!" ujar Prissy senang
     "Iya pris, besok kalian temenin aku ya ke Rumah Sakit." ucapku
     "Siap vi!" jawab sahabat-sahabatku kompak yang membuat aku tidak bisa menahan tawaku. Akhirnya saat seperti ini datang juga. Akhirnya aku bisa melihat kembali. Aku bisa menyambut datangnya hujan kembali bersama sahabat-sahabatku dan melihat pelangi setelah hujan.



~THE END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar