Selasa, 01 April 2014

Cerpen Stawberry city

Strawberry City

Pagi itu, Chika menggendong ranselnya melintasi rel kereta api dan berjalan menuju jembatan penyebrangan. Sinar kegembiraan terpancar jelas pada raut wajahnya. Pagi itu, ia sangat gembira sekali.

Strawberry city bukan kota biasa. Strawberry city bukanlah kota yang hanya dihuni oleh masyarakat biasa seperti yang kita kenal. Strawberry city adalah kota Strwaberry, kota yang seluruh bangunan dan pemandangannya hanya berupa buah Strawberry. Penghuninya sih, manusia-manusia yang selalu ceria dan bisa tersenyum.

Chika pergi menuju Strawberry school, satu-satunya sekolah yang ada di Strawberry city. Sesuai namanya, sekolah ini terbuat dari Strawberrry. Bahkan, semua meja dan kursinya pun terbuat dari Strawberry pula. Chika senang sekali bersekolah di Strawberrry school. Kalian mau tahu kenapa? karena, jika ia lapar ia bisa memakan dinding, meja dan kursi milik sekolahnya. Jangan khawatir ya, dinding sekolah ini tidak akan pernah habis walaupun diserbu oleh seribu orang sekalipun. Karena, dinding sekolah ini akan tumbuh kembali seperti awalnya.

Jumlah seluruh murid Strawberry school berjumlah 100 orang. Dan kini, mereka semua telah berkumpul di dalam sebuah kelas yang luas. Wali kelasnya adalah miss Aliya. Kini, miss Aliya berjalan menuju kelas yang ramai bagaikan pasar tradisional.
“Selamat pagi, anak-anak!” sapa miss Aliya kepada para muridnya.
“Selamat pagi miss Aliya!” balas anak-anak sangat kompak.
“Baiklah, seperti biasa kita akan belajar sesuatu yang berbeda dari yang lainnya” ujar sang guru tersebut.
“Kali ini, miss akan membahas tentang negeri jeruk!” ujar miss Aliya.
“Wow! negeri jeruk? aku baru dengar miss” ucap Benny si gendut.
“Maka dari itu, miss akan menjelaskan kepada kalian” kata miss Aliya berjalan menuju papan tulis yang ingin menggambar buah jeruk.
“Tempat apakah itu miss?” tanya Febby mengangkat tangannya yang penuh dengan gelang, cincin dan jam.
“Baiklah, akan aku jelaskan. Ini adalah negeri Jeruk atau disebut juga dengan Orange World. Penduduk di negeri jeruk juga manusia, sama seperti kita. Hanya yang bedanya saja, dunia ini hanya terdapat jeruk, jeruk dan jeruk dimana-mana” jelas miss Aliya.

Setelah beberapa jam kemudian, waktunya jam istirahat bagi murid-murid di Strawberry school. Beda dari biasanya, Chika hanya berdiri memandangi gambar Negeri jeruk itu dari kursinya yang terletak di barisan ke dua dari depan.
“Chika, kamu tidak bermain dengan teman-temanmu” tanya miss Aliya.
“Tidak miss. Aku hanya ingin memahami lebih dalam negeri jeruk ini”
“Sayang, rasa ingin tahumu lebih besar. Belum lagi, masalah kehidupan di negeri jeruk ini. Itu akan lebih rumit lagi nantinya” ujar sang miss Aliya sambil membelai rambut Chika.
“Masalah kehidupan mereka miss?” tanya Chika lagi.
“Iya, sekarang lebih baik kamu makan dulu bekal makan siangmu”
“Hari ini, aku tidak membawa bekal miss. Padahal, aku sangat lapar”
“Karena hari ini miss membawa bekal, apakah kamu mau cupcake ini?”
“Cup cake miss? tentu saja aku mau” ujarnya sambil mengambil cupcake.

Sebenarnya, jika mereka berdua lapar mereka akan memakan dinding sekolah sebagai makanan. Mungkin, karena mereka bosan karena hanya memakan Strawberry. Makanya, hampir setiap guru dan murid di sekolah ini membawa bekal dari rumah mereka masing-masing.

“Apakah kau yakin cup cake ini akan membuat kita kenyang?” tanya miss Aliya sambil mengambil cup cake bergambar hello kitty.
“Tentu saja! bahkan, rasanya akan terasa hingga ke hati!” ucap chika.
“Baiklah ayo kita makan cup cakenya!” ujar miss Aliya sambil tersenyum hangat. Cukup menghangatkan suasana di kelas yang sepi.
“Cup cake ini sangat lezat! apakah miss yang membuatnya?” tanya chika
“Tentu saja!”

SEKIAN TERIMAKASIH!

Cerpen Karangan: Chentika Aryana Anwar

Facebook: Chentika Aryana Anwar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar