Selasa, 01 April 2014

Cerpen Terimakasih Kakak

Terimakasih Kakak

Rasanya kasih sayang dari ibu bapak kakak itu tak pernah berhenti untuk ku, aku ingin menciptakan suatu karya singkat. dialog kasih sayang kalian. Malam berganti pagi, “ndok, masmu sudah datang” begitu tegas ibu membangunkanku. ketika itu kakak ku baru pulang dari jakarta tempat mencari rupiah dan mencari ilmu. Aku ibu dan ayah selalu merindukannya.

Aku bersalaman denganya dan memeluknya (gubrak), air mata pun tiba-tiba jatuh dari pipi ibu “kamu sudah besar le, tidak lagi ibu menggendong mu, sekarang kamu disana hidup sendiri” begitu ucap ibu, kakak hanya membalasnya dengan pelukan hangat dan mengusap tangis wanita paling berjasa bagi kami itu.

Jam menunjukkan pukul 08.00. itu berarti kakak sudah bangun dari tidurnya tadi, ibu sudah menyiapkan banyak makanan di meja makan, ada teh dan minuman lain. Ibu menyambut kakak dengan senang sekali.
“banyak sekali bu…” ujar kakak
“iya, ndak papa le, makan saja dulu, itu temanmu panggil juga ajak makan”

Aku pun membangunkan teman kakak, fadli namanya si cungkring yang jarang mandi (katanya), “kak, buruan bangun, nemenin kakak maem tuh” ujarku
“ah, nanti” balasnya

Kakak ku di rumah hanya 3 hari lamanya, dan itu pun tak selama itu menghabiskan waktu, ada saja waktu kakak ku dibagi dengan temu kangen dengan teman-temannya. Kasih sayang itu nggak datang dari ibu bapak atau kakak saja untuk ku, akan tetapi teman-temanya pun menyayangiku seperti adiknya sendiri. Meski kakak ku tidak di rumah teman-temanya selalu bermain, untuk menemaniku atau hanya menengok keadaan ibu dan bapak. Sahabat-sahabat kakak ku memang sangat dekat dengan bapak ibu.
“nyul, beliin shampo dong,” begitu teriak kakak ku yang mau mandi (rempong abizzz)
“ya ya, bentar, ntar uang sisanya buat aku ya” candaku keluar dari pintu depan

Aku sengaja mengambil uang dari dompetnya 50.000, biar uang sisanya banyak, hehe korup dikit lah.
“nih shamponya” ucapku padanya

Ibu sudah ada saja, menyiapkan banyak camilan di atas meja, tiba-tiba teman-teman kakak datang “dimana kakak mu nyul” tanya salah seorang teman kakak “itu di kamar” jawabku.

Hemmm pada nostalgia deh, ciyeee, ada tuh temen kakak yang lebay padahal sih cowok namanya kak abror, dia bilang gini “aku merindukanmu sahabat,” seraya memeluk kakak ku dengan erat, hahahaha aku dan teman-teman kakak yang lain pun tertawa keras melihat kejadian itu… oh ya, dari tadi aku belum mengenalkan nama kakak ku ya, nungguin ya, penasaran ya? Nama kakak ku “muhammad asya septiyan” (nama disamarkan) haha, akrabnya di panggil kacoeng bagoeng… hemmm si bawel nih manja banget… kalau sudah di rumah dan tidur bareng di depan TV gini deh tom & jerry namanya. Berantem terus, tonjok-tonjokan, jewer-jeweran, dan apalah itu… tiba-tiba kakak ada supraise untuk ku (barang ini yang membuat ku merengek terus),
“nih notebooknya, jaga baik-baik ya nyul, buat belajar jangan main terus” begitu ucapnya dengan mengusap kepalaku
“makasih mas, iya” begitu jawabku
Si cungkring, si lebay dan si pendiem pun sorak-sorak “ciyyyeee, seneng tuh si nyul, abis ini dibeliin apalagi ya?” semenjak kakak ku sudah bekerja aku memang sangat manja padanya dan senangnya aku selalu dibelikan yang kuminta… hemmm kakak yang berbakti pada adiknya ya,
“terimakasih kakak…”

Selesai

Cerpen Karangan: Rizqiyyah Khasanah

Facebook: Qiea Kinabuelan Valentina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar